Karya Tulis Ilmiah



PENGARUH PEMBERIAN BISKUIT TEMPE KELOR TERHADAP BERAT BADAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JANTI

Prodi : SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
Pengarang : Ilfi Nur Maulidiana
Dosen Pembimbing : Ir. Astutik Pudjirahaju, M.Si
Klasifikasi/Subjek : , GIZI
Penerbitan : , Malang: 2020.
Bahasa : INDONESIA
PENYIMPANAN
Lokasi : ---
Jumlah : 1

Abstraksi

ABSTRAK ILFI NUR MAULIDIANA. 2020. Pengaruh Pemberian Biskuit Tempe Kelor Terhadap Berat Badan Balita Gizi Kurang Di Wilayah Kerja Puskesmas Janti. Pembimbing: Astutik Pudjirahaju dan Sulistiastutik. Prevalensi balita gizi kurang di Wilayah Kerja Puskesmas Janti Kota Malang pada Tahun 2018 sebesar 16,6%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian biskuit tempe kelor terhadap berat badan balita gizi kurang di Wilayah Kerja Puskesmas Janti. Pada penelitian ini terdapat dua perlakuan yaitu pemberian biskuit kemenkes untuk kelompok kontrol dan pemberian biskuit tempe kelor dengan konseling gizi balita untuk kelompok perlakuan. Dimana jumlah kalori pada biskuit yang diberikan kepada balita relatif sama yaitu sebesar 428 Kkal per minggu. Penelitian ini dilakukan secara acak dengan menggunakan metode Pretest-Postest Control Group Design. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian biskuit tempe kelor dan konseling memberikan pengaruh yang signifikan terhadap berat badan balita (p<0,00). Dimana pada kelompok perlakuan, berat badan balita setelah diberikan biskuit mengalami peningkatan sebesar 0,4 kg. Peningkatan ini terjadi karena pola konsumsi padi-padian, umbi-umbian, minyak dan lemak, buah/biji berminyak, dan kacang-kacangan terjadi peningkatan masing-masing sebesar 11,9%; 6,7%; 18,2%; dan 183%. Selain itu, juga terjadi peningkatan pada tingkat konsumsi energi sebesar 11,7% dan protein sebesar 10%. Sementara itu, pemberian biskuit kemenkes juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap berat badan balita (p<0,00). Namun peningkatan berat badan balita pada kelompok kontrol hanya sebesar 0,1 kg. Hal ini terjadi karena peningkatan pola konsumsi hanya pada bahan makanan minyak dan lemak saja yaitu sebesar 36,7%. Selain itu, tingkat konsumsi energi dan protein setelah diberikan intervensi justru mengalami penurunan masing-masing sebesar 5,6% dan 3,2%. Perlu dilakukan pendampingan selama 90 hari supaya dapat meningkatkan pola makan dan tingkat konsumsi balita yang berpengaruh terhadap berat badan dan status gizi balita. Selain itu, perlu memperhatikan cita rasa dan aroma dari PMT. Kata Kunci: Biskuit, Konseling, Pola Makan, Tingkat Konsumsi, Daya terima Biskuit, Berat Badan Balita



Lampiran

[ Sampul Depan ]

File Lembar Persetujuan : [ Unduh ]

File Lembar Pengesahan : [ Unduh ]

File Abstraksi : [ Unduh ]

File Kata Pengantar : [ Unduh ]

File Daftar Isi : [ Unduh ]

File Daftar Tabel : [ Unduh ]

File Daftar Lampiran : [ Unduh ]

File BAB-1 : [ Unduh ]

File BAB-2 : [ Unduh ]

File BAB-3 : [ Unduh ]

File BAB-5 : [ Unduh ]

File Daftar Pustaka : [ Unduh ]

File Lampiran : [ Unduh ]